Senin, 18 Juni 2012

pengaruh teknologi terhadap budaya organisasi



Pendahuluan.
            Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan memiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang – orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari
            Budaya itu sendiri tidak hanya terdapat dalam aspek prilaku manusia saja namun juga berada dalam aspek – aspek yang berhubungan dengan manusia, dalam hal ini saya membahas tentang budaya organisasi yang berkembang dimasyarakat. Dimana organisasi itu sendiri merupakan wadah tempat menyatukan tujuan yang bermunculan dari banyak orang yang memiliki latar budaya yang berbeda.
            Berkembangnya budaya organisasi di masyarakat itu sendiri tidak bisa dipisahkan dari yang namanya teknologi, tidak bias dipungkiri pada zaman sekarang dimana perkembangan teknologi yang begitu pesat juga dapat mempengaruhi budaya organisasi yang berkembang dimasyarakat. Pada kali ini saya akan membahas bagaimana perkembangan teknologi dapat memberikan pengaruh terhadap budaya organisasi dan apa saja dampak yang diberikan teknologi terhadap budaya organisasi

Pengertian budaya organisasi
            Menurut schein ( 1985 ) budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang ditemukan atu dikembangkan oleh suatu kelompok orang ketika mereka belajar untuk menyelesaikan problem – problem, menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal, dan berintegrasi dengan lingkungan internal. Asumsi dasar tersebut telah terbukti dan diterapkan dengan baik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan diaanggap valid
            Budaya organisasi adalah satu wujud angapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menetukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam ( kreitner dan kinicki, 2005 ).Budaya organisasi perusahaan yang berorientasi global akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh budaya nasional tempat perusahaan itu beroperasi. Karena pengaruh global, maka perusahaan sebaiknya mengembangkan pengaruh budaya organisasi yang berbeda dari budaya suatu Negara ( lowe, 1992 ).
            Menurut robbins ( 2003 ) bahwa budaya organisasai mengacu ke system makna bersama yang dianut oleh anggota – anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi – organisasi lainnya.
            Luthan ( 1998 ) mengemukakan, budaya organisasi merupakan norma – norma dan nilai – nilai yang mengarahkan prilaku anggota organisasi. Setiap anggota akan berprilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.
            Secara umum budaya organisasi itu sendiri adlah nilai, norma, keyakian, sikap, dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang – orang dalam organisasi berprilaku dan melakukan suatu hal yang bias dilakukan

Fungsi budaya organisasi
            Menurut robbins ( 2003 ) budaya menjalankan sejumlah fungsi didalam suatu organisasi. Adapun fungsi budaya organisasi tersebut anatara lain :
1.      Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
2.      Budaya memberikan rasa identitas ke anggota – anggota organisasi.
3.      Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan pribadi seseorang
4.      Budaya meningkatkan kemantapan system social
Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan  mekanisme pengendali yang memandu dan membentuk sikap serta prilaku karyawan.

            Menurut wirawan ( 2007 ) budaya memiliki sejumlah fungsi didalam suatu organisasi. Adapun fungsi budaya organisasi tersebut antara lain :
1.      Menjelaskan persamaan antara organisasi yang satu dengan yang lainnya
2.      Membangun sensitivitas atas identitas dari setiap anggota
3.      Memfasilitasi komitmen generasi untuk sesuatu yang lebih besar daripada ketertarikan mereka sendiri
4.      Membangun stabilitas dari system social

Teknologi terghadap kreatifitas individu dan team
            Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusai, yaitu kebutuhan akan pewujudan diri ( aktualisasi diri ) dan merupakan kebetuhan paling tinggi bagi manusia ( maslow, dalam munandar, 2009 ). Pada dasarnya setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif, kreativitas dapat diidentifikasi dan dipupuk memlalui pendidikan yang tepat ( munandar, 2009 ).

Ciri – ciri kreativitas
            Guilford ( dalam munandar, 2009 ) mengemukakan ciri – ciri dari kreativitas antara lain :
1.      Kelancaran berpikir ( fluency of thinking ), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara tepat. Dalam kelancaran berpikir yang ditekankan adalah kuantitas, bukan kualitas
2.      Keluwesan bepikir ( flexibility ), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban – jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mencari alternative atau arah yang berbeda – beda.
3.      Elaborasi ( elaboration ), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail – detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4.      Orginalitas ( originality ), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli
Dalam hal ini teknology sangat membantu setiap individu dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dengan itu setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan atau memberikan kreativitas yang dia miliki untuk dipergunakan dalam kinerja dia ataupun perusahaan tempat ia bekerja

Kesimpulan
            Dengan teknologi yang terus berkembang sampai saat ini memberikan kemudahan kepada setiap individu atau team dalam mengembangkan kreativitas yang dia miliki dengan memanfaatkan teknologi yang benar untuk memajukan suatu team atau organisasi

Sumber :
read Bain, “ Technology and State Government “, American Sociological Review 2


Pengikut