~ selamat mengerjakan ~
Minggu, 11 November 2012
Kutipan.
Pengertian kutipan.
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai
sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa
diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan
lain sebagainya.
Prinsip – prinsip kutipan.
Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip
dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana
prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
1.
apabila dalam mengutip sebuah
karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka
sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut.
Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang
salah dari sumber kutipan kita.
2.
dalam kutipan kita
diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat
bahwapenghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang
terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya :
·
Menghilangkan bagian kutipan
yang kurang dari satu alinea.
·
Bagian yang dihilangkan
diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai
margin kanan).
Macam – macam kutipan.
1.
Kutipan Langsung adalah
kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil
untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan
kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan
dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan
[sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak
bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam
kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus
digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan
ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu
menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan
disesuaikan dengan EYD ],dll.
2.
Kutipan Tidak Langsung adalah
kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya.
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak
usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan
kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah
dicontohkan.
3.
Kutipan pada catatan kaki
4.
Kutipan atas ucapan lisan
5.
Kutipan dalam kutipan
6.
Kutipan langsung pada materi
Teknik menuliskan kutipan.
1.
cara ringkas, yaitu cara
menempatkan sumber kutipan dibelakang bahan yang dikutip. Sumber kutipan ini
ditukiskan diantara tanda kurung dengan menyebutkan nama pengarang, tahun
penerbitan, dan halaman yang dikutip.
2.
cara langsung, yaitu cara
menempatkan sumber kutipan langsung dibawah sumber kutipan langsung dibawah
pernyataan yang dikutip. Antara pernyataan atau teks dalam tulisan dengan
sumber kutipan dipusahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak garis
pemisah dengan teks adalah satu spasi dan jarak garis pemisah dengan sumber
kutipan adalah dua spasi, sedangkan garis baris dari kutipan itu sendiri adalah
satu spasi
3.
cara menempatkan sumber
kutipan di kaki halaman, cara ini lazim dfisebut footnote (catatan kaki) dan
cara ini lebih banyak dianut dalam penulisan skripsi. Antara bagian teks dengan
footnote dipisahkan dengan garis lurus sepanjang dua inci dan jarak baris antara
garis pemisah dengan teks adalah satu setengah spasi, sedangkan jarak baris
antara garis pemisah atau footnote adalah dua spasi.indensi untuk footnote
seperti indensi alines bsru dalam teks. Jarak baris dalam footnote adalah satu
spasi, sedangkan jarak antara footnote satu dengan footnote lain dalam tiap
halaman adalah dua spasi.
Sumber.
Konvensi Naskah
Pengertian konvensi naskah.
Definisi dasar dari Kovensi adalah permufakatan atau kesepakatan,
Kebiasaan atau memiliki sebuah Aturan. Dijadikan Pedoman atau Acuan dan menjadi
aturan khusus yang lazim dipergunakan.sedangkan Definisi dasar dari Naskah merupakan
karangan yg masih ditulis dng tangan. Diartikan juga sebagai Skenario atau
Manuskrip.
jadi Konvensi Naskah memiliki arti
Sebuah atau suatu penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan
kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.
Jenis – jenis naskah.
1.
Naskah Formal, adalah Suatu naskah yang
memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
2.
Naskah Semi-Formal, adalah
suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
3.
Naskah Informal, adalah suatu naskah yang
tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
Ketentuan dalam penulisan
naskah.
Adapun ketentuan-ketentuan dalam penulisan sebuah naskah adalah
sebagai berikut:
1.
Naskah ditulis dalam bentuk
format yang sudah jadi dan siap dicetak.
2.
Judul ditulis dengan huruf
capital dan dicetak tebal.
3.
Naskah ditulia dalam bahasa
indonesia atau bahasa inggris dengan program MSWord huruf Times New Roman
demgan spasi 12 tunggal.
4.
Ukuran kertas A4 dengan
margin 4. 4. 3. 3 cm (kiri-atas-kanan-bawah).
5.
Alenia baru mulai pada
ketikan keenam dari batas kiri, antar alenia tidak diberi tambahan spasi.
6.
Untuk kata asing maka
dipergunakan cetakan huruf miring.
7.
Semua bilangan ditulis dengan
angka, kecuali pada awal kalimat dan bilangan bulat yang kurang dari 10 harus
menggunakan ejaan.
8.
Tabel ataupun gambar harus
diberi keterangan yang jelas, dan diberi nomor urut.
9.
Identitas penulis harus
dicantumkan dibawah judul meliputi nama lengkap (tanpa gelar), institusi,
alamat lengkap institusi, dan email.
Isi konvensi naskah
Kelengkapan awal
Kelengkapan awal ini terdiri dari kulit luar (cover), halaman
judul, halaman pengesahan, halaman penerimaan, halaman persembahan, abstrak,
kata pengantar, daftar table, daftar grafik atau daftar gambar (jika ada),
daftar singkatan dan lambang dan daftar lampiran.
Kelengkapan isi
Kelengkapan isi meliputi pendahuluan, tubuh karangan yang meliputi
kajian teori, seputar lokasi objek penelitian, pembahasan, dan yang terakhir
berupa kesimpulan (penutup).
Kelengkapan akhir
Kelengkapan akhir meliputi daftar pustaka, lampiran data, penulisan
indeks, dan riwayat hidup.
Bagian kelengkapan awal karangan :
1.
Halaman Judul Pendahuluan
Halaman judul pendahulaun tidak mengandung apa-apa kecuali
mencantumkan judul karangan atau judul buku. Judul karangan atau judul buku
ditulis dengan huruf capital. Biasanya terletak di tengah halaman hanya saja
berada di posisi sedikit ke atas.
2.
Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah
yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca /penguji, dan ketua jurusan
telah memenuhi persyaratan administrative sebagai karya ilmiah. Halaman
pengesahan biasanya digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, dan disertasi,
sedangkan makalah ilmiah, dan karangan lainnya (baik fiksi maupun non-fiksi)
tidak mengharuskan adanya halaman pengesahan. Penyusunan pengesahan ditulis
dengan memperhatikan persyaratan formal urutan dan tata letak unsur-unsur yang
harus tertulis di dalamnya.
3.
Halaman Persembahan
Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukkan
bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas pertimbangan penulis.
Persembahan ini jarang melebihi satu halaman, dan biasanya terdiri dari
beberapa kata saja. Bila penulis menganggap perlu memasukkan persembahan ini,
maka persembahan ini dapat ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul
buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku atau juga menyatu
dengan halaman judul buku.
4.
Kata Pengantar
Kata pengantar berfungsi sama dengan sebuah surat pengantar. Kata
pengantar adalah bagian karangan yang berisi penjelasan tentang alasan penulis
menulis karangan tersebut. Setiap karangan ilmiah seperti : buku, skripsi,
thesis, disertasi, makalah, atau laporan formal ilmiah harus menggunakan kata
pengantar.
Didalam kata pengantar disajikan informasi sebagai berikut :
·
Ucapan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
·
Penjelasan adanya tugas
penulisan karya ilmiah.
·
Penjelasan pelaksanaan
penulisan karya ilmiah
·
Penjelasan adanya bantuan,
bimbingan dan arahan dari seseorang, sekelompok orang, atau organisasi/lembaga.
·
Penyebutan nama kota,
tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis tanpa dibubuhi tanda-tangan.
·
Harapan penulis atas karangan
tersebut.
·
Manfaat bagi pembaca serta
kesediaan menerima kritik dan saran.
5.
Abstrak
Adalah sebuah paragraph yang mencakup atau ringkasan awal dari
sebuah laporan atau tulisan sebuah laporan atau tulisan ilmiah. Menurut
American National Standarts Institute (1979), definisi abstrak adalah
representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Sedangkan menurut
definisi umum, abstrak merupakan bentuk ringkasan dari isi suatu dokumen yang
terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi
dan cakupan dari tulisan. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat
kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya
abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian.
6.
Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis
besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh dari judul sampai
dengan riwayat hidup penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi naskah
karangan. Daftar isi berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, sub-bab,
dan unsur-unsur pelengkap dari sebuah buku yang bersangkutan.
7.
Daftar Gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar yang
tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar
menginformasikan tentang judul gambar dan nomor halaman.
8.
Daftar Tabel
Sama seperti daftar gambar, daftar table ini dibuat hanya ketika
terdapat table-tabel di dalam buku tersebut. Daftar table ini menginformasikan
tentang nama table dan nomor halaman.
9.
Daftar Lampiran
Daftar lampiran berisi tentang nama data yang terlampir dan
halaman. biasanya di setiap karangan karya ilmiah / tugas akhir dan sebagainya
ada lampiran yang diperlukan.
Bagian kelengkapan isi karangan :
1.
Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama dari sebuah karangan. Tujuan utama dari pendahuluan
adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah
yang dibicarakan, dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian itu.
Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan
masalah, landasan teori, dan metode pembahasan. Keseluruhan isi pendahuluan mengantarkan
pembaca kepada materi yang akan dibahas, dianalisis-sintesis, dideskripsi, atau
diuraikan dalam bab kedua sampai bab terakhir.
2.
Tubuh karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti dari suatu
karangan yang berisi sajian pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh
masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas (sempurna). Disilah
terletak segala yang akan dibahas secara sistematis.
3.
Kesimpulan
Kesimpulan atau simpulan merupakan bagian terakhir atau penutup
dari isi karangan dan juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan
ilmiah.pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca naskah seutuhnya
cenderung akan membaca bagian-bagian penting saja, antara lain kesimpulan. Oleh
karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik mungkin. Kesimpulan harus
dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat pengarang atau penulis terhadap
masalah yang telah diuraikan.
Bagian kelengkapan akhir karangan :
1.
Daftar Pustaka (Bibliografi)
Setiap karangan ilmiah harus menggunakan data pustaka atau catatan
kaki dan dilengkapi dengan daftar bacaan. Daftar pustaka atatu Bibliografi
adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya
yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi :
·
Nama pengarang ; penulisannya
dibalik dengan menggunakan koma.
·
Tahun terbit.
·
Judul buku ; penulisannya
bercetak miring.
·
Data publikasi, meliputi
tempat / kota terbit dan penerbit.
·
Untuk sebuah artikel
diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun terbit.
2.
Lampiran data (Apendix)
Lampiran data atau appendix merupakan suatu bagian pelengkap yang
fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki. Bila penulis ingin
memasukkan suatu bahan informasi secara panjang lebar, atau sesuatu informasi
yang baru, maka dapat dimasukkan dalam lampiran ini. Lampiran ini dapat berupa
essai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain-lan. Lampiran ini
disertakan sebagai bagian dari pembuktian ilmiah.penyajian dalam bentuk lampiran
agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian
3.
Indeks
Indeks atau daftar kata atau yang digunakan dalam uraian dan
disusun secara alfabetis (urut abjad). Penulisan indeks disertai nomor halaman
yang mencantumkan penggunaan istilah tersebut. Indeks berfungsi untuk
memudahkan pencarian kata dan penggunaannya dalam pembahasan.
4.
Riwayat hidup penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat
hidup. Dalam skripsi menuntut daftar riwayat hidup lebih lengkap. Daftar riwayat
hidup merupakan gambaran kehidupa penulis atau pengarang. Daftar riwayat hidup
meliputi :
·
nama penulis
·
tempat tanggal lahir
·
pendidikan
·
pengalaman berorganisasi atau
pekerjaan
·
juga karya-karya yang telah
dihasilkan penulis
sumber.
Sabtu, 10 November 2012
Topik, Tema, dan Judul
Pengertian topik.
Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti
tempat, dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi
landasan penulisan suatu artikel. Topik adalah sebuah kalimat yang merupakan
ide utama dalam sebuah paragraf, cerita atau sebuah tulisan lainnya. Saat kita
memulai untuk membuat karya tulisan, kita harus mempunyai topik yang akan kita
kembangkan. Dengan kata lain, topik ini adalah yang akan membatasi sampai mana
pembahasan kita dalam sebuah karya tulisan, baik itu tulisan yang bersifat seni
maupun yang bersifat resmi.
Topik dibagi menjadi 2 Yaitu, topik itu sendiri dan pengontrol ide.
Topik akan menuju ke subyek yang akan kita bahas. Contoh, topik dari tulisan
saya ini adalah pembahasan tentang topik, tema dan judul serta bagaimana cara
menentukan topik, tema dan judul yang baik. Tulisan ini akan dibatasi oleh
semua bahasan tentang topik, tema dan Judul.
Syarat – syarat topik yang
baik.
Topik seharusnya yang menjadi salah satu perhatian penting dalam
penulisan selain tema dan judul. Karena dengan topik tulisan kita akan menarik
bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang topik tersebut. Beberapa
yang harus diperhatikan dalam pemilihan topik adalah sebagai berikut.
1. Topik harus menarik perhatian
penulis.
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis
secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya.Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu
sebaik-baiknya.Suatu topik sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan
kesalahan.Bila terdapat hambatan ,penulis tidak akan berusaha denngan sekuat
tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahka
masalah.
2. Diketahui oleh penulis.
Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru
prinsip-perinsip ilmiahnya.
Contoh:
• Mencari sumber-sumber data .
• Metode atau penerapan yang digunakan.
• Metode analisis yang akan digunakan.
• Buku-buku referensi yang digunakan.
3. jangan terlalu teknis dan
kontroversial.
Bagi penulis pemula,topik yang baru kemungkinan belum ada
referensinya dalam kepustakaan.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat
menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik yang
kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.
4. Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi
akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan
sehari-hari maupun dari segi praktis.
5. Jangan terlau luas.
Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis.Setipa penulis
harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas
untuk digarap sehingga tulisannya dapat terfokus.
Sumber – sumber mendapatkan
topik.
1. dosen
2. bulletin
3. majalah
4. hasil obrolan dengan masyarakat
5. praktisi Issu di koran
6. kumpulan judul dan abstrak penelitian
Pengertian tema.
Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang
telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. tema adalah sebuah gagasan
pokok dalam sebuah tulisan. Kalau topik adalah kalimatnya, kalau tema adalah
gagasan pokoknya. Tema dari tulisan ini adalah mengenai 'topik, tema dan
judul'. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah
penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis
cerpen,puisi,novel,karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah
memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah
atapnya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah
tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan
tersebut.
Syarat – syarat tema yang
baik
1. Tema menarik perhatian
penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis
berusaha terus - menerus mencari data untuk memecahakan masalah - masalah yang
dihadapi, penulis akan didorong terus - menerus agar dapat menyelesaikan karya
tulis itu sebaik - baiknya.
2. Tema dikenal/diketahui
dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui
oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan
berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara,
dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam.
Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah
yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan
tema itu sebaik-baiknya.
3. Bahan-bahannya dapat
diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup
tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan
penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai
sepenuhnya.
4. Tema dibatasi ruang
lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup
kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang
lingkupnya.
Sumber – sumber mendapatkan
tema
1. Pengalaman
2. Penelitian atau
pengamatan
3. Pendapatan atau
keyakinan
4. Daya khayal atau
imajinasi ( khusus karangan fiksi )
Pengertian judul.
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih
spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan
dibahas. Judul juga merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,
kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya
tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya
menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala
tulisan.
Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel
atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas,
padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi
cukup menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika
topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang
lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga
bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan
merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.
Syarat – syarat judul yang
baik.
1. Sesuai dengan topik
Karangan ilmiah formal judul karangan sama dengan topiknya.
Contoh :
Topik : Analisis fungsi penjualan produk terhadap kinerja bisnis
Judul : Analisis fungsi penjualan terhadap kinerja bisnis pada PT
Semen Cibinong
2. Sesuai dengan isi karangan
Karangan ilmiah harus membatasi konsep, lokasi, dan tempat untuk
memastikan data sekunder dan data primer yang digunakan.
3. Berbentuk frasa (bukan
kalimat)
Judul dinyatakan dalam bentuk frasa dan bukan kalimat. Frasa adalah
kelompok kata yang merupakan kesatuan makna. Frasa tidak mengandung unsur
subjek dan predikat, sedangkan kalimat mengandung unsur subjek dan predikat.
Contoh :
Upaya mengembangkan inovasi kabel listrik dengan serat optik
(benar)
Inovasi baru mengubah kabel listrik dengan serat optik (salah)
4. Singkat
Indikator singkat : mudah dipahami, mudah diingat, tidak melebihi 9
kata (tidak termasuk kata tugas)
5. Harus provokatif
yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan
keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
Sumber – sumber mendapatkan
judul
Karena judul merupakan penjabaran dari topic maka judul bisa kita
dapatkan dari topic.
Perbedaan topik, tema dan
judul
Topik, tema, dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu
pokok pembicaraan dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan
nama yang digunakan untuk makalah atau buku atau gubahan sajak. Untuk jelasnya,
marilah kita kutip apa yang dikemukakan oleh Pusat Bahasa lewat Kamus Besar
Bahasa Indonesia, sbb.
Topik
Pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb; bahan
diskusi. Hal yang menarik perhatian umum waktu akhir-akhir ini; bahan pembicaraan.
Tema
Pokok pikiran, dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai
dasar mengarang, emnggubah sajak, dsb).
Judul
Nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat
menyiratkan secara pendek isi buku atau bab itu. Kepala karangan (cerita,
drama; tajuk). Berjudul berarti berkepala karangan; bertajuk
Jelas terlihat bahwa apa yang dikemukakan Kamus Besar Bahasa
Indonesia menyiratkan bahwa arti ketiga kata yang kita bicarakan ini sama
adanya. Jika kita berdialog dengan seseorang, biasanya kita memperbincangkan
satu masalah tertentu, umpamanya tentang banjir, tentang narkoba, tentang sepak
bola, dsb. Kalau yang kita bicarakan hanya satu masalah saja, maka hal semacam
itu topik tunggal. Akan tetapi, kadangkala kita mula-mula membicarakan satu masalah
saja, kemudian berkembang kepada masalah lain, maka topiknya menjadi banyak.
Topik semacam itu kita sebut multitopik atau topik ganda.
Tidak saja topik yang dapat dipecahan menjadi subtopik, tema dapat
pula menjadi subtema, judul menjadi subjudul.Dialog dengan subtopik seperti
contoh tadi, merupakan komunikasi yang efektif. Hal semacam itu harus
diahindari dengan empathy, yaitu merasakan apa yang dirasakan lawan bicara
kita. Sebuah dialog bisa berhasil baik, jika keduanya berada dalam mood
(suasana hati) yang sama.
Judul dapat dikatakan sebagai jabaran topik atau tema. Karena itu
judul harus mempu mencerminkan topik atau tema, tidk boleh menyimpang dari
intinya. Itulah sebabnya memilih judul tidak selalu gampang.Dalam percakapan
sehari-hari yang kurang penting, tidak biasa ditentukan topiknya. Namun,dalam
pembicaraan atau dialog khusus bisa saja ditentukan topiknya supaya pihak-pihak
bisa mempersiapkan diri.
Sumber.
Hs, Widjono. 2008. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo
Catarina,S.Pd.Teori Ringkas Latihan Soal dan Pembahasan BAHASA
INDONESIA SMP.Intersolusi Pressindo.Yogyakarta.