Pendahuluan.
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan memiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang – orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari
Budaya itu sendiri tidak hanya
terdapat dalam aspek prilaku manusia saja namun juga berada dalam aspek – aspek
yang berhubungan dengan manusia, dalam hal ini saya membahas tentang budaya
organisasi yang berkembang dimasyarakat. Dimana organisasi itu sendiri
merupakan wadah tempat menyatukan tujuan yang bermunculan dari banyak orang
yang memiliki latar budaya yang berbeda.
Berkembangnya budaya organisasi di
masyarakat itu sendiri tidak bisa dipisahkan dari yang namanya teknologi, tidak
bias dipungkiri pada zaman sekarang dimana perkembangan teknologi yang begitu
pesat juga dapat mempengaruhi budaya organisasi yang berkembang dimasyarakat. Pada
kali ini saya akan membahas bagaimana perkembangan teknologi dapat memberikan
pengaruh terhadap budaya organisasi dan apa saja dampak yang diberikan
teknologi terhadap budaya organisasi
Pengertian budaya organisasi
Menurut schein ( 1985 ) budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang
ditemukan atu dikembangkan oleh suatu kelompok orang ketika mereka belajar
untuk menyelesaikan problem – problem, menyesuaikan diri dengan lingkungan
eksternal, dan berintegrasi dengan lingkungan internal. Asumsi dasar tersebut
telah terbukti dan diterapkan dengan baik untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya dan diaanggap valid
Budaya organisasi adalah satu wujud
angapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menetukan
bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap
lingkungannya yang beraneka ragam (
kreitner dan kinicki, 2005 ). Budaya
organisasi perusahaan yang berorientasi global akan mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh budaya nasional tempat perusahaan itu beroperasi. Karena pengaruh
global, maka perusahaan sebaiknya mengembangkan pengaruh budaya organisasi yang
berbeda dari budaya suatu Negara ( lowe,
1992 ).
Menurut robbins ( 2003 ) bahwa budaya organisasai mengacu ke system makna
bersama yang dianut oleh anggota – anggota yang membedakan organisasi itu dari
organisasi – organisasi lainnya.
Luthan
( 1998 ) mengemukakan, budaya organisasi merupakan norma – norma dan nilai –
nilai yang mengarahkan prilaku anggota organisasi. Setiap anggota akan
berprilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.
Secara umum budaya organisasi itu
sendiri adlah nilai, norma, keyakian, sikap, dan asumsi yang merupakan bentuk
bagaimana orang – orang dalam organisasi berprilaku dan melakukan suatu hal
yang bias dilakukan
Fungsi budaya organisasi
Menurut robbins ( 2003 ) budaya menjalankan sejumlah fungsi didalam suatu
organisasi. Adapun fungsi budaya organisasi tersebut anatara lain :
1. Budaya
mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan pembedaan
yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
2. Budaya
memberikan rasa identitas ke anggota – anggota organisasi.
3. Budaya
mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan pribadi seseorang
4. Budaya
meningkatkan kemantapan system social
Akhirnya
budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan mekanisme pengendali yang memandu dan
membentuk sikap serta prilaku karyawan.
Menurut wirawan ( 2007 ) budaya memiliki sejumlah fungsi didalam suatu
organisasi. Adapun fungsi budaya organisasi tersebut antara lain :
1. Menjelaskan
persamaan antara organisasi yang satu dengan yang lainnya
2. Membangun
sensitivitas atas identitas dari setiap anggota
3. Memfasilitasi
komitmen generasi untuk sesuatu yang lebih besar daripada ketertarikan mereka
sendiri
4. Membangun
stabilitas dari system social
Teknologi terghadap kreatifitas
individu dan team
Kreativitas merupakan salah satu
kebutuhan pokok manusai, yaitu kebutuhan akan pewujudan diri ( aktualisasi diri
) dan merupakan kebetuhan paling tinggi bagi manusia ( maslow, dalam munandar, 2009 ). Pada dasarnya setiap orang
dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif, kreativitas dapat
diidentifikasi dan dipupuk memlalui pendidikan yang tepat ( munandar, 2009 ).
Ciri – ciri kreativitas
Guilford ( dalam munandar, 2009 ) mengemukakan
ciri – ciri dari kreativitas antara lain :
1. Kelancaran
berpikir ( fluency of thinking ), yaitu
kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang
secara tepat. Dalam kelancaran berpikir yang ditekankan adalah kuantitas, bukan
kualitas
2. Keluwesan
bepikir ( flexibility ), yaitu
kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban – jawaban atau pertanyaan
yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda,
mencari alternative atau arah yang berbeda – beda.
3. Elaborasi
( elaboration ), yaitu kemampuan
dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail – detail dari
suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Orginalitas
( originality ), yaitu kemampuan
untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli
Dalam
hal ini teknology sangat membantu setiap individu dalam mengembangkan
kreativitas yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang
dengan itu setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan atau memberikan
kreativitas yang dia miliki untuk dipergunakan dalam kinerja dia ataupun perusahaan
tempat ia bekerja
Kesimpulan
Dengan
teknologi yang terus berkembang sampai saat ini memberikan kemudahan kepada
setiap individu atau team dalam mengembangkan kreativitas yang dia miliki
dengan memanfaatkan teknologi yang benar untuk memajukan suatu team atau
organisasi
Sumber
:
read Bain, “ Technology and State Government
“, American Sociological Review 2