Pengertian
kalimat efektif.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud
lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi
seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung
makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu
kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya
sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif
dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu
dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Syarat – syarat
kalimat efektif.
1.
Kesatuan gagasan
Memiliki subyek, predikat,
serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan
tunggal.
Contoh :
“ Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan
yang dapat membantu keselamatan umum. “
Kalimat ini tidak
memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu
bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan
keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus
dihilangkan).
2.
Kesejajaran
Memiliki kesamaan
bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan
di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Contoh :
“ Kakak menolong
anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. “
Kalimat tersebut tidak
memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan
predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat
pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke
pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke
pinggir jalan.
3.
Kehematan
Kalimat efektif tidak
boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih.
Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Contoh :
“ Bunga-bunga
mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya “.
Pemakaian kata
bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan
melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya
4.
Penekanan
Kalimat yang
dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara
meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita
bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat
membicarakan lagi soal ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat
dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam
soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang
kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara
guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat,
diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata
yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin
ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya
parsial, tetapi total dan menyeluruh.
5.
Kelogisan
Kalimat efektif harus
mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki
hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
“ Waktu dan tempat saya persilakan.”
Kalimat ini tidak
logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak
dapat dipersilakan.
Contoh kalimat efektif :
1. Saran yang di kemukakannya kami akan
pertimbangkan ( tidak efektif )
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami
pertimbangkan.
2. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif )
Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar