Anda mungkin mengenal bumbu dapur
yang memberikan rasa sedap ini, kemiri (Aleurites moluccana), atau disebut
sebagai candlenut atau juga kukui nut (Hawaii). Tanamannya tumbuh tersebar di
daerah tropis, tingginya sekitar 15-25 meter dan daunnya berwarna hijau pucat.
Terbayangkah dalam benak Anda? jika tidak tak apa, karena kita tak membahas
bagaimana tanamannya. Kita akan membahas beberapa hal yang lebih seru dan
menarik bagi Anda, antara manfaat dan mitos.
Sebenarnya tumbuhan kemiri ini
adalah tumbuhan di Hawaii, tetapi karena ia adalah tumbuhan tropis, maka ia
dapat tumbuh dengan subur di Indonesia. Dan pada akhirnya digunakanlah kemiri
sebagai bumbu dapur yang menyedapkan masakan di meja Anda. Ngomong-ngomong soal
Hawaii, ada sebuah mitos menarik soal kemiri ini yang berkembang di Hawaii.
Konon kabarnya dahulu ada seorang
wanita yang berusaha untuk menyenangkan suaminya, namun sayangnya sang suami
tidak memperlakukan istri dengan baik, bahkan sering memukulinya. Sang istri
tak pernah berhenti berusaha menyenangkan suami, ia memperlakukan suaminya
dengan sangat lembut dan baik, tak ada suatu dendam atau emosi di dalam
dirinya. Suatu hari sang suami terbakar api emosi, dan memukuli istrinya hingga
tewas. Sang suami kemudian mengubur istrinya di bawah pohon kukui (kemiri). Tak
disangka, ternyata pohon Kukui ini adalah bagian tubuh dari dewa Kamapua'a,
karena ketulusan dan kebaikan istrinya, maka dewa Kamapua'a menghidupkan
kembali sang istri dan menukarnya dengan jiwa suaminya. Pohon kemiri ini
kemudian disebut sebagai simbol pencerahan, perlindungan dan perdamaian atas
sikap tulus yang ditunjukkan sang istri pada suami.
Lepas berbicara soal mitos, yuk
kita singgung soal manfaat buah kecil yang bentuknya unik ini.
Kemiri bentuknya seperti kacang
macadamia, sangat kaya akan kandungan minyak, untuk itu beberapa produk shampoo
memanfaatkan kandungan minyak ini untuk menyuburkan dan merawat keindahan
rambut. Ada pula yang menggunakannya sebagai sabun dalam bentuk pasta, tentunya
sabun kemiri tidak dianjurkan bagi Anda yang memiliki jenis kulit berminyak,
karena ia mudah menyebabkan jerawat.
Seperti yang dituturkan dalam
absolute astronomy, jaman dahulu di Hawaii kuno, kemiri disusun memanjang dan
dibakar sebagai sumber cahaya. Yah tentu saja karena memang ia kaya akan
kandungan minyak. Bahkan dalam perkembangannya, ekstrak minyak kemiri ini
digunakan sebagai bahan bakar lampu minyak.
Di Jepang, kulit kayu pohon kemiri
diteliti dan dimanfaatkan untuk penyembuhan tumor, dan penelitian ini masih
terus dikembangkan. Sedangkan di Indonesia dan Malaysia, kemiri ini disulap
menjadi bumbu masakan yang melezatkan aneka makanan. Mengubah makanan menjadi
lebih sedap dan mantap rasanya.
Eits, tetapi sepertinya kita masih
harus berhati-hati lho, karena menurut isu yang berkembang, kemiri ini
mengandung bahan beracun dengan kekuatan ringan, sehingga tidak dianjurkan
untuk dikonsumsi saat mentah. Jadi pastikan untuk menyangrainya terlebih dahulu
sebelum Anda menggunakan untuk bumbu masakan atau sambal Anda ya.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/comparative-medicine/1957099-manfaat-dan-mitos-kemiri/
0 komentar:
Posting Komentar